AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA DAN PENILAIAN PRESTASI KERJA

A. Latar Belakang Masalah
Organisasi merupakan wadah dari sekelompok individu yang bekerja sama untuk mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan tersebut memerlukan suatu pedoman yang berupa struktur organisasi. Di dalam struktur organisasi meliputi tugas, wewenang dan tanggung jawab bagi masing-masing bagian organisasi secara jelas dan tepat.
Pada proses yang berskala kecil dengan sedikit aktivitas dan sederhana, pada umumnya pimpinan perusahaan dapat mengendalikan semua aktivitas dan permasalahan yang dihadapinya. Namun dengan bertambah besarnya perusahaan, maka pimpinan tidak mungkin dapat mengendalikan secara menyeluruh aktivitas dan masalah yang timbul dalam perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan sistem pertanggungjawaban yang efektif untuk mendelegasikan dan menyebarkan wewenang dalam menghadapi banyaknya tugas dan tanggung jawab pimpinan.
Pelaksanaan pertanggungjawaban ini harus dilakukan secara obyektif karena menjadi salah satu penentu kebijakan perusahaan di masa depan. Pelaporan pertanggungjawaban juga berfungsi sebagai salah satu alat penilaian kinerja / prestasi terhadap para manajer tingkat bawah. Penilaian prestasi kerja yang telah dilaksanakan adalah dengan membandingkan realisasi pelaksanaan dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Adanya tolok ukur penilaian prestasi akan mendorong dan memotivasi para pelaksana untuk melaksanakan tugas dan prestasi lebih baik, sehingga akan mengarahkan kegiatan para pelaksana pada pencapaian tujuan organisasi.
Akuntansi pertanggungjawaban yang digunakan oleh pusat-pusat pertanggungjawaban menelusuri biaya, pendapatan, laba dan investasi. Dalam akuntansi pertanggungjawaban selain diperlukan anggaran yang dinyatakan dengan jelas juga diperlukan pembagian tugas dan wewenang dalam urut-urutan organisasi. Penilaian prestasi kerja bawahan disesuaikan dengan jenjang hirarki dalam struktur organisasi melalui laporan pertanggungjawaban.
Untuk memberikan gambaran tentang tingkat pertanggungjawaban masing-masing bagian, maka harus dibedakan antara biaya-biaya yang dapat dikendalikan dengan biaya-biaya yang tidak dapat dikendalikan oleh para penanggungjawabnya. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pertanggungjawaban hanya sampai pada biaya yang masih dalam batas terkendali olehnya. Sedangkan biaya yang tak terkendali oleh para manajer pusat pertanggungjawaban tersebut, menjadi tugas bagi para manajer di atasnya untuk dapat mengendalikannya.
PT Bambang Djaja Surabaya yang bergerak di bidang industri trafo merupakan perusahaan besar di mana banyak bagian dan wewenang harus dapat didelegasikan dengan baik agar perusahaan dapat berkembang. Akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan PT Bambang Djaja Surabaya diharapkan mampu mengendalikan biaya sekaligus sebagai alat ukur penilaian prestasi kerja para manajer pada unit kerja yang dipimpinnya.

Oleh karena itu, mengingat akuntansi pertanggungjawaban mempunyai peranan dalam menilai prestasi manajemen pada PT Bambang Djaja Surabaya tempat penulis melakukan penelitian, maka perlu dilakukan penelitian tentang bagaimana keberadaan dan penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada perusahaan tersebut. Menyadari pentingnya akuntansi pertanggungjawaban bagi manjemen perusahaan sebagai bahan pertimbangan untuk menilai prestasi suatu pusat biaya memuaskan atau tidak, maka penulis menjadikan akuntansi pertanggungjawaban sebagai topik pada penulisan skripsi ini dengan judul: “Akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian biaya dan penilaian prestasi kerja karyawan pada PT Bambang Djaja Surabaya.”

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan judul dan latar belakang yang telah diuraikan, maka dirumuskan pokok permasalahan yang akan dibahas adalah:
“Bagaimana PT Bambang Djaja Surabaya menggunakan akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian biaya dan penilaian prestasi kerja karyawan”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana PT.Bambang Djaja Surabaya menggunakan akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian biaya dan penilaian prestasi kerja karyawan.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi kepentingan ilmiah :
1) Hasil penelitian dapat digunakan sebagai perbandingan dari teori yang ada dengan apa yang terjadi dalam praktek tentang akuntansi pertanggungjawaban.
2) Hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasi dan pertimbangan pada penelitian selanjutnya.
b. Bagi kepentingan terapan :
Membantu memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen khususnya pada PT Bambang Djaja Surabaya dalam mengambil kebijakan tentang penerapan akuntansi pertanggungjawaban di perusahaan.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup atau pembatasan yang dimaksudkan agar dalam pembahasan skripsi tidak keluar dari maksud penulisan skripsi ini, dan diharapkan sesuai dengan maksud dan tujuan penulisan.
Untuk itu agar diterhindar dari pembahasan yang terlalu luas, maka ruang lingkup pembahasan dibatasi pada penerapan pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian biaya dan penilaian prestasi kerja karyawan pada PT Bambang Djaja Surabaya.

E. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian dan Gambaran Obyek Penelitian
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif, yaitu suatu penelitian untuk membuat deskripsi/gambaran secara sistematis yang aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki untuk mendukung penelitian.
b. Gambaran Obyek Penelitian
Sedangkan obyek penelitian ini adalah PT Bambang Djaja Surabaya yang bergerak di bidang industri trafo yang beralamat di jalan Rungkut Industri III / 56 Surabaya.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak menggunakan sampel karena mengambil data dari PT Bambang Djaja Surabaya yang berupa data sekunder yaitu anggaran biaya serta laporan realisasi biaya.
3. Definisi Operasional Variabel
Yang dimaksud variabel menurut pendapat Sugiyono (1999:31) adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek penelitian, sering pula dinyatakan bahwa variabel penelitian itu sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa gejala yang akan ditentukan.
Definisi variabel yang akan diamati dalam penelitian berkaitan dengan suatu kesimpulan yang dikehendaki dan dengan judul yang dikemukakan. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah:
1. Akuntansi Pertanggungjawaban.
Akuntansi pertanggungjawaban adalah sistem yang mengatur rencana (dengan anggaran) dan tindakan (dengan hasil) aktual dari masing-masing pusat pertanggungjawaban. Laporan pertanggungjawaban disusun berdasarkan pendapatan dan biaya yang dapat dikendalikan saja dalam pusat pertanggungjawaban.
2. Pengendalian Biaya
Adalah suatu aktivitas manajer untuk mengarahkan pelaksanaan kegiatan dengan mencapai efisiensi biaya yang ditetapkan. Pengendalian biaya dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara anggaran dengan realisasinya.
3. Penilaian Prestasi
Penilaian prestasi adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi dan karyawannya. Penilaian prestasi manajer pusat biaya terukur dalam hal efisiensi yang dicapainya. Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan antara biaya standar yang ditetapkan dengan biaya yang sesungguhnya terjadi. Selisih yang timbul dianalisa, jika biaya sesungguhnya lebih kecil dari biaya standar, maka pusat biaya terukur dinilai efisien dan bila biaya sesungguhnya lebih besar dari biaya standar, maka pusat biaya terukur tersebut tidak efisien.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data dan informasi untuk penyusunan penelitian, penulis menggunakan prosedur antara lain sebagai berikut:
a. Library Research / Studi Kepustakaan
Yaitu teknik pengumpulan data dari buku literatur yang berhubungan dengan penulisan yang akan disampaikan oleh penulis.
b. Field Research / Studi Lapangan
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti. Adapun teknik pengumpulan data tersebut meliputi :
1) Observasi
Adalah teknik memperoleh data dengan cara mengamati secara langsung terhadap obyek yang diteliti.
2) Interview
Adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara secara langsung dengan mereka yang berkompeten di perusahaan tersebut, sehingga data yang diperoleh benar-benar obyektif.
3) Dokumentasi
Adalah teknik memperoleh data dengan cara memanfaatkan dokumen yang ada diperusahaan yang berkaitan dengan penelitian.
5. Teknik Analisa Data
Analisis data adalah kegiatan mengolah data yang telah dikumpulkan menjadi perangkat hasil dan penemuan baru atau dalam bentuk pembuktian dari hipotesis. Dalam analisis data penulis menggunakan 2 analisis yaitu :
a. Teknik Analisis Data Kualitatif
Yaitu suatu teknik analisis data dengan cara menguraikan atau mengungkapkan dengan struktur kalimat secara rasional suatu obyek, misalnya : gambaran umum perusahaan, kegiatan produksi dan personalia.
b. Teknik Analisis Data Kuantitatif
Yaitu suatu teknik analisis data dengan menggunakan perhitungan angka-angka dari laporan keuangan seperti neraca, rugi-laba dan penjualan. Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif sebagai berikut :
a. Menganalisis struktur organisasi perusahaan.
Dari gambaran struktur organisasi perusahaan dapat diketahui dan diamati pusat-pusat pertanggungjawaban yang ada, dan diamati efektifitas pusat pertanggungjawaban itu dengan arah dan tujuan perusahaan.
b. Menganalisis pengkodean rekening.
Pengkodean rekening diperlukan untuk membantu dalam mengklasifikasikan data keuangan sesuai dengan jenis dan golongannya. Kode rekening memudahkan identifikasi dan pembedaan elemen-elemen yang ada dalam suatu klasifikasi.
c. Menganalisis penyusunan anggaran perusahaan
Mengamati proses penyusunan anggaran dimulai dari arahan direktur untuk sasaran satu tahun ke depan sampai kepada pengesahan anggaran.
d. Menganalisis sistem pelaporan biaya.
Mengamati sistem penyajian laporan biaya antara anggaran dan realisasi.
e. Menganalisis sistem penilaian prestasi kerja manajer biaya.
Penilaian prestasi kerja dapat dilihat dari efektifitas dan efisiensi biaya yang terjadi. Efisien atau tidaknya biaya tergantung pada prosentase (%) perbandingan antara realisasi biaya dengan anggaran biaya yang ditetapkan. Dari prosentase tersebut akan digunakan sebagai tolok ukur atas kinerja pusat biaya dalam mengalokasikan sumber daya.

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Dearden dan Bedford, Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen), Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1996.

Zaki Baridwan, Intermediate Accounting, Penerbit BPFE, Yogjakarta, 2000

Cushing Barry, Alih Bahasa Oleh Mukhiyat, Sistem Informasi Akuntansi Dan Organisasi Perusahaan, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2000.

Hansen dan Mowen, Akuntansi Manajemen, Jilid Dua, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2000.

Hongren, Foster dan Datar, Cost Accounting A Managerial, Akuntansi Biaya; Dengan Pendekatan Manajerial, Diterjemahkan Endah Susilaningtyas, Buku Dua, Edisi Kesepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 1997.

Heckert J.B., Controllership; Tugas Akuntan Manajemen, Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1995.

Mas’ud Machfoed, Akuntansi Manajemen, Edisi Kelima, Penerbit STIE, Yogjakarta, 1996

Mulyadi, Akuntansi Manajemen; Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Cetakan Keempat, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2001.

Supriyono dan Mulyadi, Akuntansi Manajemen Dua; Struktur Pengendalian Manajemen, Edisi Satu, Cetakan Pertama, Penerbit BPFE, Yogjakarta, 2001

Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis, cetakan pertama, PT. Alfabeta, Bandung, 1999

Usry, Milton dan Hammer Lawrence, Akuntansi Biaya; Perencanaan dan Pengendalian, Edisi Sepuluh, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1999

Wilkinson Joseph, Information And Accounting System, Edisi Indonesia, Oleh Marianus Sinaga, Sistem Akunting dan Informasi, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta, 2000.

Post a comment or leave a trackback: Trackback URL.

Leave a comment